7 Alasan Linen sangat cocok untuk digunakan Pria Indonesia

Berikut adalah beberapa alasan mengapa bahan kain linen cocok untuk Pria Indonesia

 

1. Ringan

 Anyaman dari kain linen lebih berongga, sehingga lebih ringan di banding kain lain, selain itu, karena linen mengerap keringat, dan mudah menguapkannya, ketika digunakan tidak membuat pakaian kita jadi berat. 

2. Breathable dan Mudah Menyerap Keringat

 Karena linen terbuat dari serat alami, ia memungkinkan udara bersirkulasi dan panas serta udara lembab keluar. Ini membantu Anda menjaga suhu tubuh tetap dingin. Salah satu alasan mengapa kemampuan bernapas sangat penting adalah karena kelembapan yang terperangkap cenderung menciptakan bau. Dan terlebih lagi, linen dapat menyerap sebanyak 1/5 dari beratnya sebelum terasa lembap atau basah. 

3. Memantulkan Panas

 Linen memiliki sifat pemantulan panas tertinggi dibandingkan dengan bahan kain pakaian lainnya. Ini sebagian karena serat alaminya dan sebagian lagi karena strukturnya yang unik. Ini berarti ia memiliki sifat pantulan yang baik, membantu Anda merasa lebih sejuk. 

4. Kuat dan Tahan Lama

 Linen dikenal sebagai serat alami terkuat di dunia dan jauh lebih tahan lama dibandingkan katun. Kekuatan serat secara langsung berkontribusi pada kekuatan kain. Dengan demikian, pakaian linen sangat tahan lama. Kaos katun yang bagus bisa bertahan beberapa musim tetapi atasan linen bisa bertahan lebih lama. Pakaian linen tidak akan kehilangan bentuknya setelah dicuci, jika ada, akan menjadi lebih lembut dan lebih nyaman untuk kulit dari waktu ke waktu. Bukan berarti kain linen tidak bisa dihancurkan tetapi itu Linen lebih tahan banting. Jika dirawat dengan benar, pakaian linen Anda mungkin tidak akan hancur selama beberapa generasi yang akan datang. Itu mungkin salah satu manfaat terbaik memakai linen! 

5. Memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil dari beberapa bahan lain

 Linen dibuat dari batang tanaman rami, yang merupakan spesies yang dapat tumbuh di tanah yang biasa yang membutuhkan sangat sedikit pupuk jika ada. Proses produksi linen terbukti tidak memerlukan banyak air dibandingkan kapas, sehingga menghasilkan jejak air yang lebih rendah. Hampir semua tanaman rami dapat digunakan, dan dengan permintaan biji rami dan minyak yang meningkat di industri makanan kesehatan, sangat sedikit atau tidak ada tanaman yang terbuang. Selain itu, sebagai serat alami, bahan ini juga dapat terurai secara hayati. 

6. Bisa digunakan sepanjang tahun

 Oke, kami tahu pendapat Anda - bagaimana kain yang sama bisa membuat Anda tetap sejuk dan hangat? Nah, itu hanya salah satu manfaat ajaib memakai linen. Jelas sekali bahwa pakaian linen sangat cocok untuk musim panas: ringan, bernapas, menyerap keringat, tetapi orang juga memilih untuk memakai pakaian linen di musim dingin/hujan. Flax, dari mana linen dibuat, sebenarnya digunakan untuk membuat produk insulasi rumah. Alasan di baliknya sama dengan pakaian: rami / linen adalah isolator alami dan mampu melepaskan kelembapan berlebih. Jadi, meskipun kapas atau wol mungkin membuat Anda merasa lebih hangat pada awalnya, itu juga akan membuat Anda berkeringat. Pakaian linen akan menahan panas dari tubuh Anda dan melepaskan kelebihan sehingga Anda merasa nyaman dan nyaman. 

7. Cocok digunakan ke beribadah, maupun ke pantai

 Baik Anda berdandan untuk acara formal, bekerja, atau menginginkan tampilan yang lebih kasual dan sederhana, kain linen memiliki pembawaan yang dapat melengkapi setiap kesempatan. Pakaian linen juga terlihat baik untuk digunakan beribadah hingga jalan-jalan, mengingat banyaknya pantai di Indonesia, bepergian ke pantai maupun ke kota dengan cuaca yang panas menjagi lebih nyaman dengan pakaian linen. 

 

Inilah beberapa alasan kenapa PARAPOHON memakai linen, selain karena karakter bahan yang cocok untuk digunakan di Iklim Indonesia, look atau tampilannya terkesan natural.

Apakah Sustainable Fashion Mahal?

Ketika suatu barang memiliki harga murah, bukan berarti dibuat dengan biaya yang sedikit, tetapi ada orang lain yang “membayar harganya”. Sustainable Fashion TIDAK MAHAL. Terkadang harga yang ditawarkan tidak masuk akal, tanpa melihat proses dibelakangnya bahwa ada banyak yang menderita. Makhluk hidup dan lingkungan pastinya, mereka dieksploitasi untuk membuat pakaian kita. Biaya sebenarnya berbentuk pekerja dengan upah rendah, biaya produksi ditekan, tempat kerja yang tidak layak, kerusakan lingkungan, biaya pengolahan limbah dihemat sehingga limbah tidak diproses dengan baik. Semua dilakukan untuk mempermudah kita berpakaian. Satu juta (1jt) adalah upah minimum industri fashion di Bangladesh, ketika kebutuhan hidup mereka 5jt, mereka dibayar 20% dari kebutuhannya dan kita bisa menikmati harga murah dari sebuah pakaian.


Brand yang Sustainable dibuat berbeda, mereka tidak memaksakan harga agar murah dan bahkan diproduksi lebih sedikit, artinya mereka punya produk lebih sedikit sehingga biaya tetap menjadi terasa besar. Di luar sana masih banyak brand yang menjual dengan harga yang setara dengan brand normal dan produknya tahan lebih lama. Jadi secara harga masih sangat mungkin produk yang sustain/awet dijual dengan harga yang terjangkau. Memilih produk berkualitas yang tahan lama lebih baik daripada membeli sesuatu yang baru tapi umurnya pendek.


Menggunakan lebih sedikit juga membuat perubahan, kita bisa lebih menikmati, menghargai dan tentunya juga lebih hemat. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan, Apakah kita butuh barang tersebut? Apakah barang itu bisa membuat kita happy? Atau malah akan jadi menumpuk dan membuat stress? Kita tidak bisa memperbaiki dunia dengan membeli lebih banyak. Setiap barang yang kita konsumsi, ada sumber daya yang diperlukan. 10.000 liter air diperlukan untuk membuat 1 jeans dan t-shirt. Apakah semua harus baru? Atau bisa beli bekas? Jika anda membeli produk baru, cari yang berkualitas dan timeless, sehingga bisa tahan lama, dan punya second life setelah anda tidak menggunakannya. Beli lebih sedikit tapi spend sedikit lebih banyak. Quality Over Quantity.

Produk yang sustainable dan berkualitas biasanya lebih awet, dan membuat harga per pemakaian jadi lebih rendah. Sebagai contoh, kemeja linen dengan harga 500rb dibandingkan dengan kemeja katun harga 100rb. Linen bisa bertahan hingga 20-30 tahun .Jika 1 bulan dipakai 4 kali, maka 1 tahun dipakai 48 kali, selama 20 tahun dipakai 960 kali, jadi harga per pemakaiannya Rp. 520 sedangkan kemaja katun biasa bisa bertahan 2 tahun, jika sama” dipakai 48 kali setahun, maka akan dipakai 96 kali maka harga per pemakaiannya Rp. 1041, hampir dua kali lebih mahal daripada kemeja linen. Jadi mana yang lebih murah,kemeja Linen 500.000 atau kemeja Katun 100.000?

Kita sudah diprogram untuk terus membeli, yang dulunya 4 koleksi produk per tahun, sekarang tiap minggu ada produk baru, produk dengan harga murah dan tidak tahan lama, yang memang dibuat dan dipromosikan untuk terus dibeli. Fashion Designer Vivienne Westwood mengatakan “Buy Less, Choose Well and Make it last”. Beli lebih sedikit, memilih lebih baik, dan pakai lebih lama.


Jadi ketika kita beli lebih mahal dan lebih tahan lama, kita lebih hemat. Sustainable is not Expensive, it’s actually cheaper in the long run, and yes, normal brand is too cheap, there is someone pay the price. Untuk mengetahui mengapa beberapa produk bisa sangat murah dan apa biaya yang sebenarnya “dibayar” dan sumber daya yang dikorbankan, tonton film “True Cost”. Setelah menonton True Cost mungkin kita bisa lebih sadar dalam melihat harga produk, kita tidak lagi membeli sesuatu yang paling murah, tapi kita membeli produk yang lebih baik. Seperti kata Jaya Setiabudi, “Bukan Ada Harga, Ada Rupa, tapi Ada Harga, Ada Berkah”.

Tentang PARAPOHON

PARAPOHON adalah sebuah brand lifestyle pria dengan gaya tropical minimalist, yang dirancang untuk iklim tropis seperti di ASIA dengan desain yang sederhana dan versatile sehingga mudah dipadu-padankan. Value yang dipegang PARAPOHON adalah Freedom dan Responsibility

FREEDOM & RESPONSIBILITY

PARAPOHON percaya bahwa kita memiliki kebebasan penuh terhadap apa yang akan kita lakukan, baik dalam berpenampilan maupun kebebasan dalam berekspresi dan berkarya. Kebebasan ini tentu disertai dengan Tanggung Jawab. Tanggung Jawab dari proses yang dilakukan. PARAPOHON berusaha tanggung jawab dalam proses bisnis, produksi, dan pemasaran. Dimulai dengan model bisnis yang berkelanjutan, menggunakan material yang ramah lingkungan, pemasaran yang apa adanya, lingkungan kerja yang nyaman dan beretika.

PARAPOHON ingin mengajak para pria untuk juga memegang value FREEDOM dan RESPONSIBILITY dengan menjadi contoh. PARAPOHON fokus membuat produk yang berkualitas tinggi, dari bahan, jahitan, fitting, hingga desain yang timeless. Dengan menggabungkan kebutuhan dan inovasi, PARAPOHON membuat pakaian yang nyaman digunakan di berbagai kebutuhan. Bahan utama yang digunakan PARAPOHON adalah linen. Bahan yang sangat nyaman digunakan pada Iklim Tropis di Indonesia. PARAPOHON  memiliki berbagai keunggulan, antara lain:

BREATHABLE

Dengan pori" yang besar pada material, udara dapat masuk dengan mudah dan sangat cocok digunakan di cuaca panas.

AWET DAN KUAT

Bahan linen dapat bertahan lebih dari 20-30 tahun, oleh karena itu sering digunakan untuk bedsheet, dan pakaian pada jaman dahulu

MENYERAP KERINGAT

Linen memiliki sifat yang menyerap keringat, sehingga tidak mudah bau

TEKSTUR yang UNIK

Dengan tekstur khas linen, membuat PARAPOHON terlihat lebih rileks, dan semakin dicuci, produk PARAPOHON semakin lembut.

Misi yang ingin dijalankan PARAPOHON adalah Menyebarkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan bertanggung jawab dalam konsumsi dan produksi.

 

Mengapa Jilbab syar'i kian menjamur di kalangan masyarakat?

WarnaHitam.com – Tahukah ukhti beberapa waktu lalu sangatlah marak busana muslim yang mengandung embel-embel syar’i. Melihat popularitasnya yang semakin meningkat tak heran bahwa Hijab syar’I atau busana muslim syar’I tengah digemari oleh sebagian besar perempuan muslim di Indonesia.

Jenis jilbab atau busana tersebut bisa dianggap sesuai dengan hukum Islam secara Syariah. Jilbab model ini semacam penyegar ditengah kontroversi yang beredar, ketika wanita yang berhijab kerap memilih buasana tertutup namun ketat. Hal ini tentunya bertentangan karena memperlihatkan lekuk tubuh bagi penggunanya. Ketika awal Ramadhan tahun ini, tren tersebut kian terlihat jelas, bagaimana tidak diberbagai toko dan pasar dadakan pun terlihat hampir semua menjual produk busana muslim syar’i. Jika ukhti berdomisili di Jakarta mampir saja ke tanah abang yang merupakan tempat penjualan busana muslim terbesar di Asia Tenggara.

Hal tersebut menjadi semakin unik, karena para pemilih retail toko busana Muslimah wanita seperti berlomba memamerkan jilbab syar’I andalan mereka diberbagai sudut yang cukup strategis di setiap toko mereka. Hal ini dilakukan guna memancing para calon pembeli yang ingin tampil fashionable namun tetap sopan di keseharian mereka.

Namun apakah ukhti pernah menyangka, penutup kepala yang saat ini marak dipasaran merupakan model lama yang bangkit kembali. Definis jilbab syar’I yang saat ini dapat diperhatikan bahwa mereka terlihat sederhana, tidak berlapis-lapis sesuai dengan ajaran para pemuka agama yaitu penutup kepala lebih baik simple dan tidak aneh-aneh.

Lahirnya model ini, merupakan sebuah dukungan sendiri kepada jenis model hijab yang sesuai dengan aturan agama. Kampanye ini kian kuat dan menjadi viral ketika para selebgram dan artis ternama mulai beralih dengan hijab, dan memposting kehidupan sehari-harinya dengan menggunakan hijab yang memenuhi aturan.

Walaupun modelnya dianggap ketinggalan jaman, tetapi muncul pakaian syar’I kini menjadi trend di semua kalangan. Hal ini juga perlu diperhatikan oleh pengusaha karena para penjual harus pandai membaca situasi untuk tetap memanjakan pembeli. Dan bisa dibilang kita sekarang tidak bisa menemukan model baru yang benar-benar fresh, saat ini perubahan dari produk satu dan lainnya adalah perbedaan motif busana muslim itu sendiri.

Bagi ukthi yang ingin mencari busana syar’I namun tetap ingin tampil elegan, dan memunculkan karakter dari ukhti sendiri bisa mengunjungi website warna hitam, yang menjual berbagai macam busana muslim wanita.